Selasa, 10 Mei 2011

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.    CEMAS
1.       PENGERTIAN KECEMASAN
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh semua mahluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik.
Kecemasan pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Kecemasan dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk memelihara keseimbangan diri dan melindungi diri.



2.      SUMBER-SUMBER KECEMASAN
1.      Pergaulan
2.      Kesehatan
3.      Anak-anak
4.      Kehamilan
5.      Menuju usia tua
6.      Goncangan dalam rumah tangga
7.      Pekerjaan
8.      Kenaikan pangkat
9.      Kesulitan keuangan
10.  Problem-problem
11.  Ujian-ujian
3.      TINGKAT KECEMASAN
   Menurut Peplau (dikutip oleh Maniy, 2003, dalam bukunya Psychiatric and Mental Health Nursing Certification) manifestasi kecemasan diidentifikasi kedalam empat tingkatan sebagai berikut :
a.        Kecemasan Ringan (Mild Anciety) yang ditandai dengan:
1)   Ketegangan dalam kehidupan sehari-hari sehingga seseorang menjadi waspada
2)     Meningkatkan lapangan persepsi individu
3)     Memotivasi individu untuk belajar
4)     Mamapu memecahakan masalah secara epektif
b.        Kecemasan sedang (Moderate Anciety) yang ditandai dengan :
1)   Penerimaan terhadap rangsangan dari luar menurun dan individu saat memperhatikan hal-hal yang menjadi pusat perhatiannya
2)   Belajar dengan pengarahan orang lain
3)   Lapangan persepsi menyempit
4)   Tidak dapat memprsepsikan semua lingkungan, fokus pada lingkungan kurang pada diri sendiri
5)   Lebih mampu memusatkan pada fakta atau peristiwa penting baginya
c.         Kecemasan berat (Severe Anciety) yang ditandai dengan :
1)   Semua perilakunya bertujun untuk meminta pertolongan dan memerlukan pengarahan yang lebih banyak untuk memfouskan pada area yang lain
2)   Lapangan persepsi sudah sangat menyempit
3)   Pusat perhatian pada detail yang kecil dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal lain
4)   Tidak mampu memecahkan masalah


4.       TANDA dan GEJALA CEMAS
a.       Individu sangat kacau sehingga sangat bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain
b.      Kemampuan berhubungan dengan orang lain sangat menurun.
c.       Karena kehilangan kontrol individu tidak bisa mengerjakan sesuatu tanpa pengarahan
d.      Berpikir tidak teratur.
e.       Keadaan ini mengancam kehidupan dan jika berlangsung terus dapat berakhir dengan kematian
f.       Aktifitas fisik meningkat
g.      Tidak mampu bertindak, berkomunikasi, berfungsi secara epektif.

       Pengukuran kecemasan ini dapat diperoleh dari skor setiap resfonden yang di persentasikan dengan jumlah skor yang di harapkan berdasarkan persentassi tersebut ditetapkan penilaian sebagai berikuinggi, apabila persentasinyat:
1.      Rendah, apabila persentasinya 56-74%
2.      Sedang, apabila persentasinya 74-85%
3.      Tinggi, apabila persentasinya >85%

               Sebagaian besar kecemasan terjadi oleh beberapa faktor yang mempengerahui diantaranya:
1.      Umur
2.      Pekerjaan
3.      Pendidikan
4.      Jenis kelamin
B.     KRAKTERISTIK
1.        USIA
                   Usia atau umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat di lahirkan sampai saat berulaang tahun (Elizabeth, 2002). Menurut sulaiman (2005) umur yang di anggap optimal untuk mengambil keputusan adalah umur diatas 20 tahun karena umur kurang dari 20 tahun cenderung dapat mendorong terjadinya kebimbingan dalam mengambil keputusan atau memilih dan kurangnya pengalaman.
2.        PEKERJAAN
               Pekerjaan dapat di definisikan sebagai kegiatan yang dilakukan dan di perbuat. Pekerjaan merupakan kegiatan yang menyita waktu, karena pekerjaan bukanlah sumber ksenangan, tetapi merupakan mencari nafkah yang membosankan dan dilakukan berulang tapi banyak tantangan (einrich, 2001).

               Pada umumnya pekerjaan bukan hanya sekedar melakukan sesuatu yang sasarannya hanya menghasilkan penghasilan atau uang, melakukan sesuatu yang tidak menghasilkan sesuatupun pada umumnya dapat dilakukan sebagai pekerjaan diasumsikan sebagai salah satu hal yang dapat mempengaruhi suatu engetahuan sesorang.
3.        PENDIDIKAN
               Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan oleh seeorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Pendidikan berarti secara formal proses penyampaian bahan oleh pendidik kepada peserta didik guna mencapai perubahan perilaku.
            Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terutama dalam meningkatkan pengetahuan seseorang tentang sesuatu atau pun sebagian pengalaman hidupnya, menurut notoatmodjo(2003) lingkungan pendidikan di bedakan menjadi tiga yaitu :
a.         Pendidikan dalam keluaraga
b.         Pendidiikan dalam sekolah (SD, SMP, SMA, PT)
c.         Pendidikan dalam lingkungan masyarakat (Kursus, Bimbel)


4.        JENIS KELAMIN
            Jenis kelamin adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
5.        RUMAH SAKIT
               Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
6.        ORANG TUA
                   Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakanhasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapt membentuk sebuah keluarga.
7.        ANAK
            Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 thun atau belum pernah menikah. Secara alamiah terdapat tiga masayang dialami oleh seetiap orang sejak ia dilahirkan sampai ia dewasa.



a.       Masa tidak adanya kemampuan berfikir
      Masa ini dimulai sejak seseorang dilahirkan sampai usia tujuh tahun. Pada masa ini seseorang anak dianggap tidak mempunyai kemampuan berfikir. Pada masa ini apabila seseorang anak melakukan kesalahan maka anak tersebut tidak dikenakan hukuman, baik yang bersifat pidana ataupun pendidikan.

b.      Masa kemampuan berfikir yang lemah
      Masa ini dimulai sejak anak memasuki usia tujuh tahun dah berakhir pada usia dewasa.
      Pada masa ini seseorang tidak dikenakan pertanggung jawaban pidana atas kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Akan tetapi ia dapat dikenakanhukuman pengajaran. Pengajaran ini meskipun sebenarnya berupa hukuman juga, akan teatapi dianggap sebagai hukuman pengajaran dan bukan hukuman pidana.
c.       Masa berfikir penuh
      Masa ini dimulai sejak seorang anak mencapai usia dewasa, yaitu delapan belas tahun . pada masa ini seorang anak dikenakan pertanggung jawaban pidana atas semua kesalahan yang dilakukannya, apapun jenis macamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar